TRIBUN-VIDEO.COM - Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyebut status penyebaran Covid-19 di kotanya masuk dalam Zona Hitam.
Hal itu lantaran adanya lonjakan kasus harian.
Terkait hal tersebut, pihaknya mengoreksi status penyebaran Covid-19 di Kota Solo menjadi oranye agak kemerah-merahan.
Statement tersebut diungkapkannya pada Selasa (14/7/2020).
"Solo bukan zona hitam. Namun zonanya oranye agak kemerah-merahan. Sehingga masyarakat wajib hukumnya waspada," kata Rudy.
Diberitakan sebelumnya, pada Minggu (12/7/2020) ada 18 kasus baru orang terinfeksi virus corona di Solo.
Penambahan itu dianggap sebagai lonjakan karena biasanya penambahan kasus baru hanya satu atau dua orang per hari.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/7/2020), Meski meralat status zona hitam untuk Solo, Rudy menyatakan akan ada sejumlah langkah tegas untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
Salah satu upaya untuk menekan laju penularan Covid-19 yang akan dilakukan adalah swab test mendadak di tempat keramaian.
"Begitu berkerumun semua kita lakukan swab mendadak. Karena tidak mau diatur. Karena sudah diberi tempat duduk yang sudah digambar, masih gerombol tidak mau pakai masker," ungkap Rudy.
Ia juga mengatakan, akan menutup Taman Jaya Wijaya di Kelurahan Mojosongo sebab kawasan tersebut masuk kategori zona merah Covid-19.
Rudy menyebut, di Mojosongo sudah ada enam warga yang terpapar virus corona.
"Sehingga ini harus diperhatikan betul. Bukan berarti pemerintah arogan tidak. Kita sayang masyarakat kok. Kalau tidak sayang kenapa sih gini-gini setiap saat," ungkap Rudy.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wali Kota: Solo Bukan Zona Hitam, Namun Oranye Kemerahan", https://regional.kompas.com/read/2020/07/14/15552641/wali-kota-solo-bukan-zona-hitam-namun-oranye-kemerahan.
Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani
Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief
Hal itu lantaran adanya lonjakan kasus harian.
Terkait hal tersebut, pihaknya mengoreksi status penyebaran Covid-19 di Kota Solo menjadi oranye agak kemerah-merahan.
Statement tersebut diungkapkannya pada Selasa (14/7/2020).
"Solo bukan zona hitam. Namun zonanya oranye agak kemerah-merahan. Sehingga masyarakat wajib hukumnya waspada," kata Rudy.
Diberitakan sebelumnya, pada Minggu (12/7/2020) ada 18 kasus baru orang terinfeksi virus corona di Solo.
Penambahan itu dianggap sebagai lonjakan karena biasanya penambahan kasus baru hanya satu atau dua orang per hari.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/7/2020), Meski meralat status zona hitam untuk Solo, Rudy menyatakan akan ada sejumlah langkah tegas untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
Salah satu upaya untuk menekan laju penularan Covid-19 yang akan dilakukan adalah swab test mendadak di tempat keramaian.
"Begitu berkerumun semua kita lakukan swab mendadak. Karena tidak mau diatur. Karena sudah diberi tempat duduk yang sudah digambar, masih gerombol tidak mau pakai masker," ungkap Rudy.
Ia juga mengatakan, akan menutup Taman Jaya Wijaya di Kelurahan Mojosongo sebab kawasan tersebut masuk kategori zona merah Covid-19.
Rudy menyebut, di Mojosongo sudah ada enam warga yang terpapar virus corona.
"Sehingga ini harus diperhatikan betul. Bukan berarti pemerintah arogan tidak. Kita sayang masyarakat kok. Kalau tidak sayang kenapa sih gini-gini setiap saat," ungkap Rudy.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wali Kota: Solo Bukan Zona Hitam, Namun Oranye Kemerahan", https://regional.kompas.com/read/2020/07/14/15552641/wali-kota-solo-bukan-zona-hitam-namun-oranye-kemerahan.
Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani
Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief
- Kategorien
- Corona Virus aktuelle Videos
Kommentare deaktiviert.